Kehidupan manusia didunia ini sungguh menimbulkan banyak cerita dan
lika-liku dalam menafsirkannya. Takkan cukup buku setebal apapun untuk
dapat menggambarkan dan menyimpulkannya. Semua tak mudah di ungkapkan
dengan kata-kata maupun dengan peristiwa fiktif belaka. Kehidupan
manusia menghasilkan bermacam-macam peristiwa yang dapat di ambil hikmah
didalamnya, karena manusia adalah makhluk berfikir, maka telah
sepantasnya manusia harus dapat berupaya untuk dapat menjadi lebih baik
lagi dari sebelumnya, tak ada manusia yang diciptakan sama dengan yang
lain, semua memiliki perbedaan masing-masing, baik secara fisik maupun
secara karakter sifat.
Allah telah memberi pilihan kepada setiap
manusia untuk memilih jalan yang benar dan jalan yang sesat, dan setiap
jalan yang ditempuh memiliki konsekuensi yang berbeda-beda pula tinggal
bagaimana cara kita menanggapi semuanya. Semua manusia terlahir didunia
ini semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, akan tetapi tak
semua dapat menepati janji-janjinya saat berjanji dihadapan Allah.
Kegundahan
diri terhadap masalah-masalah yang terjadi pada diri manusia
mengakibatkan manusia kerap terjerumus pada perangkap setan, kegelamoran
duniawi seperti menjadi pokok guna mencapai kejaayaan, kemunafikan
menjadi salah satu metode mencapai kebahagian, raga dan jiwa tergabung
berselimut kemaksiatan sehingga dengan tanpa rasa iba antar sesama
melibas semua tanpa pandang bulu.
Kilauan berlian dan emas
menjadi tameng guna mendapat perhatian luas masyarakat, namun dimanakah
keberadaan kilau wajah yang bercahaya dari kemilau ibadah? Sesungguhnya
perjalanan hidup ini hanyalah sekedar duka yang akan menyisahkan luka,
namun semua terlihat akan membahagiakan, mimpi-mimpi ini akan selalu
membutakan mata hati kita, mari bangun dari mimpi-mimpi buruk ini kita
gapai hidup yang sebenarnya. Karena tak mungkin waktu dan keadaan ini
dapat terulang kembali, kehidupan dunia hanya lah ladang bagi manusia
untuk berusaha secara optimal mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya guna
bermanfaat dikehidupan sesungguhnya kelak di akherat.
Sesuatu
yang saat ini bersama kita tidaklah bersifat abadi, semua adalah fana,
semua adalah bualan dunia, kita tak mungkin akan terus begini, akan ada
saatnya roda berhenti dari putaranya, ada saatnya kita usai, kita
berhenti, dan kita mati.
Sadarkan diri ini karena suatu saat
nanti kita akan meninggalkan semua yang kita miliki, meninggalkan
keluarga, meninggalkan harta, dan meninggalkan kejayaan. Dan semua
indera ini akan menjadi saksi yang akan berbicara jujur atas semua
perbuatan yang pernah kita lakukan saat kita hidup didunia. Bila waktu
itu telah tiba tak ada waktu lagi untuk berbenah dan menyesali apa yang
telah terjadi karena semua akan menjadi penyesalan yang amat disesali.
http://budakkomplekselakopi.blogspot.com
http://budakkomplekselakopi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar